watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

SELES GIRL GITU

Pagi ini aku duduk didepan rumah ketika tiba tiba
liwat didepanku Siska, seorang cewek yang
bekerja sebagai penjual kosmetik disebuah
supermarket. Ia tersenyum manis melihatku, aku
hanya bisa mengangguk saja ketika ia
menyapaku. Padahal sebenarnya aku sangat
tertarik sekali kepadanya.
Siska benar benar cewek yang seksi sekali,
badannya tidak terlalu tinggi, tetapi kulitnya putih
dan montok. Keberaniannya untuk memakai rok
mini membuat aku selalu ingin mengetahui apa
yang ada dibalik roknya yang sangat minim itu.
Namun semuanya hanya menjadi lamunanku
saja, karena selama ini kami hanya bertegur sapa
dijalan saja. Namun saat ini , ketika isteriku tidak
dirumah dan keadaan benar benar sepi,
keberanianku mendadak muncul. Saat itu Siska
yang sudah berjalan agak jauh melewati
rumahku aku kejar dan aku panggil, dia menoleh.
Mulanya dia agak ragu, namun ketika aku
memanggilnya lagi, ia segera kembali dan
mendatangi aku. Didepan pintu pagar ia bertanya
sopan ..ada apa Oom, kok tumben manggil. Aku
hanya tersenyum dan membalasnya, kamu mau
masuk kerja ya, kok udah rapi jam berapa sih
masuknya...mampir dulu dong. Saat itu memang
dia sudah sangat rapi dan cantik sekali, wajahnya
yang putih tidak terlalu kena makeup namun
justru memancarkan keseksiannya sebagai akibat
dari rok mini serta blouse yang dipakainya. Dia
tersenyum dan mengatakan kalau memang dia
berangkat agak pagi karena mau mampir
kerumah temannya untuk suatu keperluan. Aku
mempersilahkan dia masuk dan dia menurut
saja, bahkan dia tanya...Ibu dimana...kok sepi...
Aku jawab dengan ringan kalau isteriku sedang
keluar kota. Kulihat dia hanya mengangguk
angguk saja, kugiring dia duduk diteras samping
rumahku yang lebar dan rimbun itu.
Kita duduk disini saja ya, biar santai, sambil saya
ganti pakaian dulu. Dia segera duduk disofa
sambil tangannya meraih majalah yang ada
disitu. Aku jadi agak senang, karena majalah yang
diraihnya itu adalah majalah porno yang aku
dapat dari luar negeri. Didalam aku segera
mengganti piyamaku dengan kaos dan celana
pendek tanpa celana dalam, karena aku berniat
memanfaatkan saat ini untuk menikmati
keseksiannya. Ketika aku keluar, kulihat dia masih
asyik memperhatikan majalah porno itu, dari
belakang kuperhatikan gambar apa yang menjadi
perhatiannya, ternyata gambar cewek yang
sedang dijilati nonoknya. Dengan bergaya tidak
tahu aku segera duduk didepannya. Siska tertawa
menyeringai sambil berkata : "aduh Oom
majalahnya kok serem sekali ya". Aku tidak
menanggapi, tetapi aku hanya tersenyum saja.
Aku membuka omongan dengan menanyakan
dimana dia bekerja sebenarnya, lalu produk apa
saja yang kira kira bisa aku pakai dari omong
omong itu aku tahu kalau dia bekerja di Sarinah
dicounter kosmetik mahal untuk pria . Dalam
sekejap aku sudah menghabiskan uang 800 ribu
untuk memesan kosmetik pada dia. Siska sangat
senang karena aku demikian boros
membelanjakan uangku untuk kosmetik itu, entah
disengaja entah tidak, duduknya mulai tidak rapi
sehingga pahanya agak renggang. Saat itu aku
sekilas melihat celana dalamnya yang berwarna
kuning, kontolku langsung bergetar karena
pemandangan yang sekilas itu.
Ketika kurasakan sudah cukup aku membuat dia
masuk dalam pengaruhku, akupun mulai
melaksanakan jebakan yang aku rencanakan tadi.
"Siska, kamu suka berenang nggak ? Dia
menjawab spontan..suka sekali Oom kenapa ya ?
Aku menjawab lagi, enggak Oom punya baju
renang yang bagus sekali yang Oom beli di
Amerika, tetapi Tante tidak berani memakainya,
kamu mau ya ? Mau saja Oom, asalkan tante
nggak marah kan?" Aku segera mengambil
pakaian renang yang aku maksudkan itu,
memang aku pernah membeli beberapa baju
renang yang seksi dan aku berikan kepada
beberapa kenalanku yang berani memakainya,
saat ini aku masih mempunyai beberapa buah
dan aku pilih yang paling seksi buat Siska.
Meskipun pakaian renang ini bukan bikini, tetapi
potongannya benar benar akan membuat tubuh
yang memakainya jadi menonjolkan
keseksiannya.
Ketika kutunjukkan pada Siska, matanya berbinar
binar.. aduh Oom bagus sekali ya, tetapi ini pasti
mahal sekali harganya. Aku hanya mengangguk
kataku, biar mahal kalau yang memakai pantas
kan jadi tambah bagus. Kalau Siska nggak
keberatan, Oom kepengen lihat Siska pakai
pakaian renang ini mau kan ?
Siska pertamanya agak ragu ragu mendengar
tawaranku itu, tetapi akhirnya dia bertanya,
dimana saya bisa ganti Oom. Disini saja diruang
tamu, aku sengaja menunjuk kedalam ruang
tamuku. Oom tunggu disini ya katanya. Aku
hanya mengangguk dan
Siska masuk keruang tamuku untuk mencoba
pakaian renang itu. Aku menahan diriku untuk
tidak masuk kedalam melihat Siska ganti, karena
aku kuatir dia lepas dari perangkapku itu. Dengan
hati berdebar debar aku menunggunya keluar,
namun ternyata ia tidak kunjung keluar juga. Tiba
tiba kudengar Siska memanggilku...Oom , Oom
kesini saja Siska malu keluar. Aku tergesa gesa
masuk keruang tamuku. Kulihat pakaian Siska
bergeletakan dilantai sementara tubuhnya sudah
dibalut pakaian renang yang aku berikan itu.
Benar benar pas buat Siska, buah dadanya yang
besar itu menggantung manja dibalik pakaian
renang itu dan dari samping sebagian buah
dadanya menyembul keluar. Secara tiba tiba Siska
mengangkat kedua tangannya untuk
membetulkan letak rambutnya yang kacau, saat
itu aku melihat kerimbunan bulu ketiaknya.
Kontolku langsung ngaceng penuh melihat ketiak
Siska ini, Tetapi aku masih coba menahan
nafsuku dulu, dengan tenang kutarik ia keluar
ruang tamuku agar keluar keteras. "Disini lebih
jelas Siska, kan pakaian renang memakainya
diluar ruangan bukan didalam". Ia hanya tertawa
tetapi menurut saja ketika kutarik itu. Diluar
kubiarkan ia berdiri sambil bersandar ditembok
sementara mataku menatap keindahan tubuhnya
yang hanya dilapisi pakaian renang itu.
Ternyata pakaian renang itu tidak dapat
menyembunyikan pentil susu Siska yang tampak
menonjol itu dan juga potongannya yang berani
menyebabkan sebagian bulu kemaluan Siska
yang hitam keriting itu keluar disisi paha tanpa
disadari oleh pemiliknya. Aku tertawa sambil
berkata, aduh Siska..bulumu luar biasa
ya..sampai keluar semua tuh ! Siska agak terkejut
dan melihat kearah yang kutunjuk, tangannya
berusaha menutupi bagian itu tetapi aku segera
mendekatinya dan kupegang bahunya sambil
bertanya lagi. Memangnya lebat ya Sis kok
sampai keluar semua. Siska menjawab enteng
juga, "habis pakaian renangnya seksi sih jadi ya
mestinya dicukur sedikit biar nggak keluar
semua".
Aku bilang pada Siska : "Sudah Sis sana kamu
ganti saja dengan pakaianmu sendiri". Kalau tadi
aku tidak mengikuti ketika
Siska mencoba pakaian renang, saat ini aku ikut
masuk dan menunggunya ganti. Siska
berkata.."lho Oom kenapa kok disini..Oom keluar
dulu dong Siska mau ganti" katanya manja. Aku
diam saja.."sudahlah apa bedanya telanjang
dengan pakai pakaian renang ini, toh Oom sudah
bisa membayangkan didalamnya". Siska
memang berani sambil menyeringai dia segera
melepas pakaian renang itu semuanya sehingga
tubuhnya jadi telanjang bulat.
Mataku terbelalak melihat buah dadanya yang
montok dan bulu jembutnya yang lebat itu, benar
benar diluar ukuran, super lebat dan gondrong.
Aku sudah tak tahan lagi dengan sigap aku berdiri
dan mendekati Siska, kuremas susunya dan
kucium bibirnya. Siska hanya pasrah saja, tanpa
tunggu komando lagi celanaku langsung
kupelorotkan dan kusuruh Siska memegang
kontolku. Siska langsung menggenggamnya
dengan halus, aku yang sudah bernafsu segera
menarik Siska pelan pelan kesofa sambil tetap
berciuman dan Siska masih menggenggam
kontolku. Ketika aku sudah berhasil duduk disofa,
kusuruh Siska duduk dipangkuanku dan
kuselipkan kontolku dibibir nonoknya. Dengan
sekali tekan, kontolku amblas diliang nonok Siska.
Ternyata Siska memang betul betul sudah nggak
perawan, tetapi nonoknya masih terasa seret..
mungkin masih jarang dipakai. Gerakan pantat
Siska cepat sekali naik turun sementara ia
mencium dan memeluk aku erat erat. Kurasakan
hangatnya liang nonok Siska yang masih peret
itu, geseran buah dadanya didadaku membuat
aku makin bernafsu. Merasakan ganasnya Siska
yang menduduki kontolku, aku kuatir kalau aku
akan cepat ambrol, dengan tergesa gesa
kudorong Siska sehingga ia berdiri dan terlepaslah
kontolku dari liang nonoknya. Aku mendudukkan
dia diatas sofa dan kuangkat kakinya keatas
sehingga membuat nonoknya terkuak lebar
dengan bibirnya yang berwarna merah muda
sudah mulai berkilat oleh lendir dari nonoknya
sendiri. Langsung saja lidahku menjilati itil Siska
yang membengkak seperti kacang tanah itu.
Siska menggeliat sambil merintih, jembutnya
yang lebat kusisihkan kesamping sehingga
lidahku makin leluasa menyusuri tepi bibir nonok
Siska untuk kemudian ujung lidahku kumasukkan
keliang nonoknya yang menganga itu. Siska betul
betul tidak tahan dengan jilatanku ini, tangannya
meremas remas susunya sendiri, sedang
mulutnya merintih rintih. Ketika kulihat lendir
nonok Siska sudah membanjir, aku berdiri untuk
segera menyetubuhi Siska, saat itu tiba tiba saja
Siska menangkap kontolku dan langsung
dimasukkannya kedalam mulutnya, dihisapnya
kontolku kuat kuat. Kuluman Siska tidak terlalu
enak, tetapi aku tertegun melihat Siska yang
begitu rakus. Aku memuaskan mataku dengan
pemandangan yang indah sekali buah dada Siska
berjuntai montok dan kenyal sementara bibirnya
yang dipulas lipstick tipis mengulum kontolku.
Tak tahan dengan semua ini segera kucabut
kontolku dari bibir Siska dan kudorong Siska
hingga terbaring , pelan pelan kuletakkan kontolku
dibibir nonoknya yang berbulu lebat itu, Siska
membantuku dengan menyibakkan jembutnya
serta menguakkan nonoknya, pelan pelan aku
menusukkan kontolku untuk merasakan liang
nonok Siska yang hangat itu sampai akhirnya
kontolku mencapai dasar nonok Siska. Siska
mengangkat kakinya tinggi tinggi dan pantatnya
mulai diputar kekiri dan berganti kekanan. Aku
tidak sempat merojokkan kontolku, karena
goyangan Siska yang alami membuat aku tidak
mampu menahan rasa nikmat yang luar biasa ini,
aku hanya mampu menghisap pentil susu Siska
sementara air maniku menyembur keluar oleh
empotan dan goyangan Siska itu. Aku tahu kalau
Siska belum mencapai kepuasan, tetapi aku tidak
perduli, yang penting aku puas dan aku sudah
membayarnya.
Benar saja, setelah beberapa lama aku terhanyut
oleh rasa nikmat yang diberikannya, Sisca segera
mendorongku dan mengatakan kalau dia mau
segera pergi, bahkan dia minta ijin padaku untuk
mandi terlebih dahulu. Aku hanya mengiakan apa
yang diminta Siska, rasanya aku masih terbius
oleh semua ini. Satu kalimat yang aku pesankan
pada Siska, sering seringlah mampir, pasti ada
bonus yang menarik untuknya bila selalu
membuatku puas seperti pagi ini


Adult | GO HOME | Exit
1/2219
U-ON

inc Powered by Xtgem.com